Si Dia Gamer ? 6 Hal Ini Harus Kamu Ketahui Sebelum Ribut Sama Dia

Saling mendukung hobi masing-masing adalah hal yang patut dijunjung tinggi dalam menjalin suatu hubungan. Apalagi ketika dapat memberikan nilai positif kedalam hubungan. Tapi, apa jadinya saat hobi tersebut malah membuat salah satu kubu menjadi “bete”, dan itu dirasakan oleh wanita? Bisa dibayangkan betapa runyamnya masalah yang akan dihadapi pria.

“Semua pria itu sama aja.”

“ Ngga peka. Ngga ngertiin mau wanita itu apa.”

Dan blablablabla..

Semua sifat minus manusia akan dituduhkan ke pria. Terlebih kalau dia punya hobi nge-game yang diatas rata-rata. Sifatnya itu loh, bener-bener bikin gregetan. Betah duduk berjam-jam didepan komputer hanya untuk memainkan gamenya. Bahkan kehadiranmu disekitar dia  yang sudah overacting diacuhkan begitu saja. Niatnya mau cari perhatian alhasil malah menambah kadar kesal yang meningkat tajam. Repot juga sih mengkondisikan suasana hati menghadapi pacar gamer. Tapi, segala masalah pasti ada penyelesaiannya. Bebera hal berikut semoga dapat buat kamu yang lagi sebel bisa senyum manis.

  1. Ide gilanya akan semakin menghidupkan hubungan

Dia yang gamer tentunya memiliki “sisi kanak-kanak” yang lebih besar daripada kamu. Akan banyak ide-ide gila yang muncul begitu saja untuk kalian lakukan bersama di akhir pekan. Tapi, kalau jam kencan di weekend juga harus dipangkas karena nge-game, sudah menjadi hak kamu untuk ngambek. Ini yang seharusnya menjadi perhatian untuk dia-yang-gamer. Maunya wanita sebenarnya sederhana kok, dia tidak melarangmu untuk melakukan apa yang pria senengi, tapi pria juga harus paham membagi waktu antara bermain game dan kehidupan nyata.

  1. Baginya, menunggumu yang sedag berbelanja tidak menjadi sebuah kebosanan lagi.

Biasanya kebiasaan wanita ketika menghadapi pilihan untuk menentukan barang mana yang dipilih adalah hal tersulit yang membuat kebanyakan pria selalu ngedumel. Nah, keuntungan punya pacar yang doyan main game salah satunya tidak pernah keberatan untuk menunggumu. Dia akan asik dengan gamenya, sementara kamu sibuk memilah-milah, mencari-cari, akhirnya ngga jadi belanja di store tersebut. Namun terkadang, sangking fokusnya main game, pria malah mengacuhkan wanitanya ketika wanita membutuhkan bantuan untuk mengungkapkan pendapat atas pilihannya. Hayyoo, siapa yang sering seperti ini?

  1. Terminimalisirnya potensi selingkuh

Punya pasangan yang setia itu sebuah kemungkinan yang diharuskan di zaman yang penuh “tikungan” begini. Secara waktu, gamer akan lebih banyak menghabiskan waktu senggangnya dengan bermain game, jadi ngga ada waktu lah untuk chatingan satau telfoonan sama wanita lain, kecuali untuk ngebahas kerjaan. Wong, kalau lagi bareng saja sering curi-curi waktu untuk nyempetin ngecek gamenya. Sebel sih, tapi patut disyukurin punya pasangan gamer.

  1. Lihat timing, jangan obrolin hal penting sampai fokusnya tertuju padamu

Ini salah satu yang harus dipahami untuk memproteksi hati kamu dari sakit. Jangan mengajaknya untuk mendiskusikan hal penting ketika tangannya masih memegang stick game dan matanya masih melotot ke arah komputer. Karena, pengulangan pertanyaan yang sebenarnya sudah dibicarakan diawal akan tetap dilontarkannya, sudh dipastikan dia lupa. Tapi, ini juga cara kamu melatih sabar untuk menghadapinya. Toh, kalau kamu sudah lulus menghadapi dia-yang-gamer, maka level kesabaranmu semakin meningkat.

  1. Gampang ditemukan ketika menghilang

Jangan risau deh ketika pesanmu lama dibalas. Jangan kocar-kacir juga kemana-mana untuk mencarinya. Tinggal arahkan saja tujuanmu ke kosan atau kerumahnya. Maka, akan segera ditemukan dia-yang-gamer dengan kekusutan rambutnya dan cemilan berserakan dimana-mana. Tidak sulit menemukan pasanganmu yang gamer. Pemikiran aneh tentangnya juga serta merta hilang ketika tau fokusnya masih di depan komputer.

  1. Waktu “me time” juga bisa dinikmati dengan maksimal

Dari pada gangguin dia-yang-gamer sedang asik dengan gamenya dan ujung-ujungnya juga kesel lagi, mending pergunain waktu untuk me time. Selain mengalihkan gregetnya dengan sikap dia, kamu juga bisa lebih produktif dengan aktifitas kamu sendiri. Misalnya, kamu suka menulis, maka tulis saja apa yang ada dalam pikiranmu,  bisa juga menuliskan kekesalanmu tentang dia-yang-gamer kemudian minta deh dia untuk baca. Mungkin, setelah dia baca, dia-yang-gamer akan paham bagaimana membuat kamu yang tidak suka game juga bisa suka mngeikuti hobinya.

Nah, itu dia beberapa hal yang harus kmau perhatikan sebelum kamu memutuskan untuk ribut dengan dia-yang-gamer. Memang sih kamu mungkin kesal dengan sikapnya yang cuek saat dia-yang-gamer lebih memilih menghabiskan waktunya dengan game, tapi disisi lain ada hal-hal positif yang bisa semakin menghidupkan sebuah hubungan.

Ada yang punya pengalaman menghadapi dia-yang-gamer juga? Kalau ada, boleh loh di share di kolom komentar.


Leave a comment